Arisan bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi kaum perempuan. Arisan adalah suatu kegiatan keuangan yang j...
Arisan bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi kaum perempuan. Arisan adalah suatu kegiatan keuangan yang juga sekaligus menjadi tradisi sosial di Indonesia. Sederhananya, arisan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan uang dalam satu kelompok di tiap periode waktu tertentu tergantung dengan kesepakatan bersama.
Umumnya, kurun waktu pengumpulan dan pembagian uang arisan adalah satu bulan, tapi ada yang membatasi dalam seminggu sekali ataupun dua minggu sekali. Kemudian, setiap peserta atau anggota arisan akan memperoleh uang dengan cara digilir, baik itu dengan cara diundi ataupun ditentukan urutannya dari awal dijalankan arisan.
Ada satu jenis arisan yang belakangan ini menjadi trend dan sedang digandrungi oleh masyarakat, yakni arisan menurun. Bukan hanya bagi ibu-ibu, tapi jenis arisan ini juga telah meracuni kalangan anak muda. Bagaimana tidak jenis arisan ini sangat menggiurkan dengan menawarkan keuntungan yang besar. Dimana, semakin lama kita mendapat giliran maka keuntungan yang didapatkan semakin besar.
Arisan Menurun
Apa sih arisan menurun itu? Arisan menurun adalah sistem dimana setiap anggota akan menyetorkan jumlah uang yang berbeda-beda. Semakin tinggi nilai yang dibayarkan, maka akan semakin cepat anggota tersebut mendapatkan hasilnya. Nominal yang diperoleh juga bervariasi, ada yang mendapat 1 juta, 5 juta bahkan bisa lebih besar dari itu.
Bagaimana Cara Kerjanaya
Sistem kerja arisan menurun adalah anggota yang berada di urutan awal bisa mendapatkan uang dengan cepat tapi tidak sepadan dengan nominal yang telah disetor. Berbeda bagi anggota di urutan yang paling buntut, walaupun harus menunggu lama, mereka akan mendapatkan bunga atau pendapatan yang besar.
Sebagai contoh, lima orang mengadakan kesepakatan dengan sistem arisan menurun, dimana setiap anggota atau peserta mendapat 5 juta dalam dua minggu. Setoran yang wajib dibayarkan anggota sesuai kesepakatan, masing-masing :
Amiruddin menyetor sejumlah Rp1,3 juta x 5 = 6.500.000
Baharuddin menyetor sejumlah Rp1,150 juta x 5 = 5.750.000
Chairuddin menyetor sejumlah Rp950 ribu x 5 = 4.750.000
Dasarudiin menyetor sejumlah Rp850 ribu x 5 = 4.250.000
Ebaruddin menyetor sejumlah Rp750 ribu x 5 = 3.750.000
Hasil dari Uang yang terkumpul sebesar 5 juta tersebut akan dicairkan dalam 2 minggu sekali sesuai urutan. Amiruddin mendapat giliran pertama hingga yang terakhir adalah Ebaruddin. Jika melihat hitungan hasil yang didapatkan, maka Amiruddin dan Baharuddin merugi karena harus membayar lebih dari yang didapatkan. Sedangkan Chairuddin, Dasaruddin dan Ebaruddin mendapatkan bunga, karena total yang didapatkan lebih besar dari yang harus dibayarkan.
Hati-hati Penipuan Arisan Menurun
Maraknya penipuan dengan modus arisan dan investasi bodong membuat kita semua perlu waspada agar lebih berhati-hati dalam mengikuti arisan jenis ini. Kemajuan teknologi menjadi pendukung utama maraknya penipuan karena semakin mudahnya interaksi dan transaksi masyarakat secara online. Sehingga semakin mudah bagi para oknum penipuan untuk mengaburkan identitasnya.
Seperti halnya dengan penipuan arisan menurun, modus kejahatan ini pasti sudah sering terjadi di sekitar kita. Di tengah-tengah berjalannya arisan, owner menghilang tanpa kabar dan kabur entah kemana. Akibatnya anggota resah memikirkan nasib uang mereka. Akhirnya para korban berbondong-bondong melaporkan penipuan ini ke polisi. -Siap dipatroli-